Petualangan Sejarah dan Budaya - Eksplorasi Kelas 7 SMP N 9 di Jantung kota Yogyakarta

Hari ini, 16 Oktober 2024, siswa kelas 7 dari kelas A hingga G SMP Negeri 9 Yogyakarta melakukan kunjungan edukatif ke dua tempat bersejarah yang sarat makna, yaitu Museum Sonobudoyo dan Kraton Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, sebagai bagian dari pembelajaran luar kelas untuk memperkaya pemahaman siswa mengenai sejarah dan budaya Yogyakarta.

Kunjungan dimulai di Museum Sonobudoyo, yang menyimpan koleksi warisan budaya Jawa paling lengkap di Yogyakarta. Di lokasi ini, siswa disuguhi berbagai artefak bersejarah seperti keris, batik klasik, topeng Jawa, serta wayang kulit. Materi utama yang disampaikan mencakup sejarah perkembangan kesenian Jawa dan bagaimana kerajinan tradisional menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat masa lalu. Siswa mendapatkan penjelasan bahwa keris, misalnya, bukan hanya senjata, tetapi juga simbol kekuasaan dan status sosial dalam tradisi Jawa.

Salah satu pengetahuan penting yang disampaikan adalah tentang peran wayang sebagai media edukasi dan hiburan sejak zaman dulu. Selain itu, siswa mempelajari bagaimana batik diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, dan setiap motif batik mengandung makna filosofi tertentu yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Jawa. Kunjungan ke museum ini mengajak siswa untuk tidak hanya melihat artefak, tetapi juga memahami makna di balik setiap benda bersejarah.

Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kraton Yogyakarta, tempat yang menjadi pusat kebudayaan dan kekuasaan Kesultanan Yogyakarta. Di sini, siswa mengelilingi area Kraton sambil belajar tentang arsitektur tradisional Jawa, yang dipenuhi dengan simbol-simbol filosofis, seperti susunan bangunan yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Pemandu Kraton juga menjelaskan peran Sultan sebagai pemimpin yang menjaga nilai-nilai tradisi sekaligus membawa masyarakat Yogyakarta menuju kemajuan.

Materi penting yang diberikan di Kraton mencakup sejarah Kesultanan Yogyakarta, dari berdirinya hingga perannya dalam melestarikan kebudayaan Jawa hingga kini. Siswa juga belajar tentang berbagai upacara adat yang masih dipraktikkan, seperti Sekaten dan Grebeg Maulud, yang menggabungkan elemen budaya dan keagamaan. Mereka juga diajak untuk memahami bagaimana Kraton Yogyakarta berperan sebagai pusat kesenian yang terus menghasilkan karya seni tradisional, seperti gamelan, tari Jawa, dan batik.

Kunjungan ini memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk melihat, mendengar, dan merasakan atmosfer sejarah dan budaya Yogyakarta secara lebih mendalam. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar di buku, tetapi juga memahami dengan lebih jelas bagaimana nilai-nilai luhur budaya Jawa terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, serta pentingnya melestarikan warisan budaya ini untuk generasi mendatang.

Spelanta... Jaya! Jaya! Jaya!